Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

Talk Clearly

Hello again, I want to talk about my experience which all of you may think this is not a big deal... I was in Thailand three months ago doing my social project with AIESEC. I've met some people from a different country, and yea we are different, totally different cultures, sex, age, and what we belief, yet I've learned so much from that. But, I will write all of them in a different part, and hope you guys enjoy it!! From this, I want to talk about Talking. Wherever and whenever you are, always have some courage to Talk, but the thing I want to tell is Talk Clearly to everyone you meet, whoever they are Talk clearly and properly. Why I mentioned properly there, because sometimes what you said cut deeper than a knife to someone's life, and yet sometimes what you said could lit someone's life, who's know? But, need to know again, you don't have to please everyone by talking clearly at least don't break someone's heart by saying something rude. So,

Thailand: Weekend di Bangkok 2018

Gambar
"Same same, but different." Kalimat tersebut, kalimat yang paling tepat untuk mendeskripsikan Thailand dalam satu kalimat. Kenapa demikian? Karena, cuaca, udara, dan waktu antara Thailand dan Indonesia hampir dikatakan sama, hanya saja memang udara di Thailand lebih panas dan perbedaan lamanya waktu siang hari dan malam hari. Jika sudah berada di Thailand lebih dari tiga hari, maka sudah tidak asing lagi dengan kata seperti "Same same", orang Thailand mengatakan "Same" dengan pengulangan. Untuk penerbangan menuju Bangkok, akan ada dua bandara, yaitu Don mueang dan Suvarnabhumi. Jika perjalanan di Thailand adalah perjalanan backpaker tanpa tour travel manapun, maka hal yang pertama harus dilakukan ialah membeli sim card Thailand, yang banyak dijual di bandara maupun seven-eleven terdekat, untuk hal sim card di Thailand aku sarankan untuk menggunakan True move.  Perlu diketahui sebelumnya, Thailand memiliki banyak transortasi

Dia Dengar

Kha, Semuanya sangatlah normal, cuaca, jalanan, suasana, dan keadaan kami. Panggil aku Fee, ia selalu ingin menyebutnya demikian entah mengapa.  "Masih ingin diam?" "Masih" Ia menolehkan kepalanya kebelakang "Sudah satu menit Fee, masih ingin tambah berapa?" "Selamanya" Kau bisa memanggilnya dengan satu panggilan, 'kha' cukup panggil laki - laki separuh baya yang sedang memboncengku dan kehilangan akal untuk membuatku berbicara lagi. Kau tahu ini sebuah aturan konyol dalam hubungan kami, dimana kami hanya bisa tidak bicara satu sama lain dengan jangkauan satu menit. Gila, tapi tetap saja terjadi. "Satu menit tambahan untuk diam" masih dengan muka konyolnya dengan usaha untuk membuatku tertawa lewat kaca spion. Dan bahkan iapun tahu, saat aku bilang selamanya untuk diam itu tidak akan terjadi. Apalagi menahan diri untuk diam didepannya, tidak akan pernah terjadi selamanya. "Kha, itu kiri

Jelajah Dieng

Gambar
Bukit Sikunir dan Kawah Sikidang. As you know from the title, kali ini aku ingin berbagi cerita dan tips untuk pergi ke Dieng. Tbh, if i must choose between beach or mountain i couldn't even choose one. Setelah perjalnan panjang turun gunung dan naik gunung, akhirnya sampai di Desa Dieng, Wonosobo. Jujur, perjalnan menuju Desa tersebut cukup membuat mata terpukau, jejeran bukit dan gunung - gunung yang gagah berdiri juga diselimuti awan dipuncaknya membuat hati ikut terpukau. Desa Dieng, Wonosobo, terletak dibalik Gunung dan Desa tersebut berada di Dataran Rendah. Sebelumnya untuk memutuskan untuk berangkat kesana, tujuan utama-ku ialah untuk melihat sunrise secara langsung dari Bukit Sikunir, jadi waktu yang tepat untuk sampai di Desa Dieng sekitar sore hari, agar bisa mencari tempat penginapan yang dekat dengan akses jalan menuju Bukit Sikunir. Karena tujuan utama ialah untuk melihat sunrise dari Bukit Sikunir, sekitar jam setengah empat pagi sudah jalan m